Liputan6.com, Washington: Anak-anak yang tinggal di rumah berjamur memiliki peluang tiga kali lebih besar terkena penyakit asma pada usia tujuh tahun. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Allergy, Asthma and Immunology, Kamis (5/8).
“Kehidupan masa kanak-kanak yang terpapar jamur tampaknya memainkan peran penting dalam pengembangan asma pada anak-anak hingga berumur tujuh tahun,” kata Tiina Reponen, pakar kesehatan lingkungan University of Cincinnati, Amerika Serikat, yang memimpin penelitian tersebut.
Para peneliti menganalisis data tujuh tahun komprehensif pada sebanyak 176 anak-anak untuk dievaluasi efek paparan jamur di kehidupan masa kanak-kanaknya. Anak-anak itu merupakan bagian dari Studi Alergi Anak Cincinnati dan Pencemaran Udara (CCAAPS), sebuah penelitian jangka panjang berdasarkan populasi yang melibatkan lebih dari 700 anak dari daerah Greater Cincinnati, AS.
Tingkat paparan jamur itu diukur menggunakan alat DNA berbasis analisis yang dikembangkan oleh US Environmental Protection Agency (EPA) dan Indeks Kelapukan Relatif Lingkungan (ERMI). Delapan belas persen anak-anak yang terdaftar dalam CCAAPS ditemukan terkena asma pada usia tujuh tahun.(Zeenews/SHA)
Posted with WordPress for BlackBerry.
Berarti kalau berjamur tempatnya lembab ya, di tempat yang lembab viru atau bakteri mudah sekali berkembang.