Kebesaran Alam Semesta

by Ahmad Hasan B

Golongan yang mendapat hidayah ilahi, ialah memikirkan kejadian seluruh langit dan bumi ini, disamping senantiasa ingat kepada Allah pada waktu berdiri, duduk dan berbaring. (QS. Alu ‘imron / 3:191).

Dari ayat diatas difirmankan bahwa Golongan yang mendapat hidayah ilahi adalah orang yang mau memikirkan kejadian seluruh langit dan Bumi, jadi buku ini dimaksudkan akan memberikan gambaran kepada para pembaca sebagai batu loncatan tonggak dasar pemikiran tentang jagat raya ciptaan Allah  dan semoga pembaca sekalian adalah salah seorang yang mendapat hidayah ilahi, Amin.

Para pembaca sekalian, buku ini mungkin terlalu rumit untuk dimengerti tetapi penulis akan berusaha untuk memperjelas dengan lebih detail dan dengan kata-kata yang lebih mudah untuk dimengerti bagi pembaca umum. Buku ini merupakan buku yang bersifat integralistik maksudnya adalah untuk bisa mengetahui bab kedua kita harus mengerti bab pertama terlebih duhulu.

Sebelum kita masuk ke bab selanjutnya kita akan memberikan gambaran tentang alam semesta yang merupakan bukti adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.

Seluruh alam semesta terkumpul menjadi jagat raya yang semua ini adalah kekuasaan Allah, yang dalam buku ini kita istilahkan jagat raya adalah kumpulan dari semua alam semesta yang ada. Alam semesta manusia merupakan bagian kecil dari jagat raya yang diciptakan Allah. Padahal Alam raya sangatlah besar bahkan melalui sebuah teori astronomi mengatakan bahwa batas paling luar alam raya ini ialah lekukan yang radiusnnya sepanjang garis 11 milyar tahun cahaya.

Bagi para pembaca yang belum pernah mendengar tentang satuan cahaya marilah kita telaah lebih lanjut. Cahaya dapat merambat dengan kecepatan 3 x 108 m/s atau 300.000 km/s, jadi dalam satu detik, cahaya dapat menempuh 300.000 km (cepat sekali yaa), jika suatu benda dengan jarak 300.000 km maka jika dikonversi dengan satuan cahaya maka jarak benda tersebut adalah 1 detik cahaya. Jadi jika batas alam semesta kita adalah lekukan  yang radiusnnya sepanjang garis 11 milyar tahun cahaya maka kita dapat menghitung jaraknya tinggal mengalikan saja, 1 jam 3600 detik dikalikan 24 jam dikalikan 365 hari,  kemudian dikalikan dengan 300.000 km dikalikan lagi dengan 11 milyar, berarti 3600 detik x 24 jam x 365 hari x 300.000 km x 11.000.000.000 sama dengan 1,04 x 1023 km artinya 104 ditambah nol 21 buah dibelakang,

 

Sumber gambar : blog.uad.ac.id/…/ 05/20/air-di-galaksi-asing/

 

 

Jagad raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah berhasil diamati, berupa :

 

1.   Materi Tampak.

Materi tampak adalah benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Banyangkan saja lampu yang terletak ditengah lapangan saat malam hari, kita lebih mudah mencarinya dari pada batu yang tidak memancarkan cahaya sehingga benda angkasa yang memancarkan cahaya kita sebut sebagai materi tampak karena kelihatan dengan jelas saat diamati.  Struktur benda angkasa yang dapat kita amati dari kecil hingga besar adalah sebagai berikut :

– Matahari, Bintang, Planet, Bulan, Asteroida dan lain sebagainya

– Tata surya

– Galaksi

– Cluster Galaksi

 

2.   Materi gelap

Materi gelap merupakan materi atau benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya, kemudian bagaimana kita dapat mengetahuinya padahal benda gelap tidak dapat dilihat, jauh lagi keberadaanya, al hasil yaa…. gelap bendanya termasuk pikirannya jadi tambah pusing dech.

Para pembaca yang berlogika, kita dapat membayangkan bagaimana benda gelap ini dapat dideteksi oleh teleskop. Seumpamanya benda gelap ini adalah sebuah magnet yang cukup besar dan mempunyai daya magnet tinggi, dan berada ditengah-tengah lampu dari besi atau dilapisi besi yang menyala, maka jika kita melihat dari jauh seolah-olah lampu akan tersedot sesuatu benda yang tidak tampak/gelap (magnet dapat menarik besi) sehingga dari tertariknya lampu-lampu tersebut kita dapat memprediksi bentuk magnet yang menarik lampu-lampu itu.

Begitu juga dengan materi gelap adalah benda-benda angkasa yang sangat padat, sehingga gaya gravitasinya begitu besar sehingga semua materi tertelan, bahkan cahaya pun tidak dapat keluar akibat tarikan gaya gravitasinya. Dengan demikian benda tersebut tidak bisa dilihat keberadaanya, tetapi dapat dilihat akibat  dari gaya gravitasinya yang sangat besar. Benda itu dinamakan lubang hitam (black holes).

Meski tidak kelihatan, materi gelap adalah pengisi sebagian besar Alam Semesta. Dari hasil pengamatan 90 % dari materi alam semesta berisi materi gelap. Dan diduga di pusat galaksi Bima Sakti kita terdapat lubang hitam (materi gelap) yang sangat besar.

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.