Aqila Course

Manusia diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (Nutfah); lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (alaqah); lalu segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang (mudghoh); lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging; kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”?(QS:Al-Mu’minun:12-14)

Dalam dunia medis masa sekarang dikenal perkembangan trimester atau perkembangan tiga bulanan. Hal itu bersesuaian dengan ayat Al-Quran di atas yang telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw 14 abad yang lalu yaitu 3 tahapan nutfah, alaqah dan mudgah. Dalam Surat Az-Zumar ayat 6 juga dijelaskan bahwa dalam masa kehamilan janin bayi mengalami 3 tahapan.

“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS:Az Zumar:6)

Manusia merupakan makhluk omnivora yang berarti makan daging dan tumbuhan, tetapi jika ditelusur lebih dalam semua makanan berasal dari tumbuhan karena semua hewan yang kita makan, makanannya juga tumbuhan. Dalam membuat makanan tumbuhan menyerap sari pati tanah dari akar dan diolah di daun dengan bantuan sinar matahari. 

Setelah menyerap sari pati makanan badan manusia dapat mengolah sari makanan tersebut menjadi sperma dan sel telur, saat pembuahan sperma dan sel telur, sperma dari manusia laki-laki dan sel telur dari manusia perempuan bertemu dan berubah menjadi zigot (nutfah), kemudian mengalami tahapan kehamilan dan lahir menjadi manusia baru yang paling sempurna.

Dari tahapan-tahapan perkembangan janin di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Tetapi untuk manusia pertama (Adam), asal-usul manusia masih belum bisa dibuktikan dengan cara logika emperis, tetapi penulis mencoba untuk mengkaji Al-Quran dan dari sudut pandang ilmu pengetahuan manusia yang masih sangat terbatas untuk dapat menjelaskan asal mula terbentuknya manusia pertama.

Dalam Al-Quran Surat Al-Imran ayat 15 manusia diciptakan dari tanah “Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian berkata Jadilah!, maka iapun jadilah” (QS:Ali-Imran : 59)

            Kemudian dalam ayat yang lain surat Al-Hijr ayat 26 manusia diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, kemudian tanah liat kering tersebut diberi bentuk “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (=Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk”?(QS:Al-Hijr:26)

            Setelah tanah liat kering tersebut terbentuk, tanah liat tersebut berubah menjadi seperti tembikar, hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rahman ayat 14 “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”(QS:Ar-Rahman:14).

            Tanah liat kering yang sudah terbentuk tersebut yang berubah menjadi tembikar kemudian ditiupkan ruh kedalamnya, hal ini dijelaskan dalam surat Al-Hijr ayat 28-29 “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesunggguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, bila telah Aku sempurnakan bentuknya dan telah Aku tiupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, tunduklah kamu kepadanya dengan cara bersujud? (QS:Al-Hijr:28-29)
            Berdasarkan ayat-ayat di atas, fase pembentukan manusia dapat kita jabarkan sebagai berikut :

Tanah èlumpur hitam ètanah liat ètanah liat kering è dibentuk è tembikar èpeniupan ruh èmanusia.

Tahapan di atas jika kita lihat dengan kaca mata ilmu pengetahuan belum lengkap dan belum bisa diuji, karena peristiwa tersebut tidak dapat diulang, kenapa hanya ada satu macam manusia, padahal dengan proses di atas dapat menghasilkan banyak manusia jika peristiwa tersebut dapat diulang, hal inilah yang harus kita dijawab bersama.

            Jika kita menelaah dari kesimpulan pertama bahwa manusia berasal dari sari pati tanah, dan melihat bahwa sperma dan sel telur terbuat dari sari makanan, maka kita dapat merunut unsur-unsur makanan yang kita makan.

            Dalam proses fotosintesis tumbuhan menghasilkan C₆H₁₂O₆ yang berarti unsur utama manusia adalah C (karbon), H (hidrogen) dan O (oksigen). Jika kita asumsikan bahwa lumpur hitam adalah C (karbon) yang mengandung air (H₂O) maka susunan dari lumpur hitam adalah C + H₂O. Dengan komposisi yang tepat dan jumlah pemanasan yang tepat maka struktur lumpur hitam tersebut berubah menjadi senyawa yang mempunyai gen. Maksud dari pemanasan itu adalah sinar-sinar kosmik saat pembentukan jagat raya, dikarenakan saat itu jagat raya belum stabil banyak bintang-bintang yang meledak karena ketidakstabilan bintang tersebut dan menghasilkan sinar kosmik yang dapat merubah struktur DNA suatu senyawa.

            Dengan bantuan sinar kosmik tersebut, maka DNA senyawa CHO tadi berubah dan mengering terbentuk seperti tembikar dan dengan bantuan sebuah energi saat jagat raya terbentuk yang masih tersisa maka bentuk dari tembikar tersebut dapat hidup. Kita disini mempunyai dua asumsi yang pertama hasil pembentukan dari senyawa tersebut dapat berupa makhluk yang masih mempunyai sel tunggal atau asumsi yang kedua makhluk hasil pembentukan tersebut langsung menjadi makhluk multi sel (bersel banyak yang mempunyai spesifikasi masing-masing, misalkan manusia, hewan atau tumbuhan).