Mendirikan Cabang Bimbel, Masalah dan Solusi,
Apabila Anda memiliki Bimbel dan susah memiliki Siswa lebih dari 30 orang, tentu saja ada keinginan untuk mengembangkan agar menjadi lebih besar dengan cara membuat cabang-cabang sehingga Omset bisa naik lebih cepat.
Jemput Bola, kalau Pepatahnya. Namun Apakah keputusan Anda ini adalah hal yang Benar ? marilah Kita bahas Plus dan Minusnya berdasarkan Pengalaman Kami sendiri.
Beberapa Metode yang pernah Kami lakukan dalam membangun cabang, yaitu
1. Kerjasama 2 pihak dimana pemilik Tempat sebagai Manajer.
Cara ini sudah Kita coba sebanyak 6 kali dengan membeda-bedakan besarnya bagi hasil yaitu 4 bimbel 50:50 dan 2 bimbel 70:30. Tentuk saja 70 milik Pemilik Tempat.
Pada awalnya sebelum siswa banyak, Kerjasama normal-normal saja, namun setelah berjalan dan bimbel memiliki siswa, maka akan timbul masalah-masalah kecil yang menjadikan hubungan kurang haromonis. Singkat kata 4 bimbel cabang dengan cara ini mengalami kegagalan.
Faktor penyebabnya juga beda-beda, antara lain
a. Muncul Pesaing baru yang sangat dekat, dimana pesaing tersebut memiliki Level Sosial yang lebih tinggi.
b. Dedikasi kurang, Bimbel buka tutup nggak jelas.
c. Merasa bisa, sehingga Bimbel yang sudah berjalan diteruskan Tanpa melibatkan Pihak Pusat lagi.
d. Pemilik Tempat Merasa dicurangi, karena merasa bagi hasil terlalu banyak ke Pusat, tanpa melihat perjuangan pusat sampai bimbel bisa berdiri.
e. Pihak pusat kurang perhatian, misal jarang ditengok dan jarang dicek.
f. Sistem yang tidak digunakan 100%.
g. Pemilihan Pegawai yang salah.
h. Pesaingan yang kurang sehat.
2. Kerjasama 2 pihak yaitu Investor dan Pelaku
Cara ini pernah Kita lakukan dapat berjalan lebih dari 4 tahun, Kegagalan terjadi karena kurangnya perhatian dari Pusat dan Persaingan yang Tidak Sehat.
3. Kerjasama 2 Pihak Pemilik Tempat dan Pelaku.
Cara ini pernah Kami lakukan dan Kegagalan Akibat Hal Teknis sederhana disebabkan muncul pihak ketiga yang ingin ikut memanfaatkan Fasilitas yang ada.
Berdasarkan Pengalaman dari 7 Cabang yang Pernah Kami kelola, masalah yang terjadi sebenarnya sangat sederhana yaitu
1. Kurangnya Perhatian Pusat ke Cabang.
Tentu saja hal ini berkaitan dengan Transportasi yang memakan waktu dan komunikasi yang kadang kurang inten karena Pusat menganggap jika Tidak bertanya maka baik-baik saja.
2. Biaya Pendirian Cabang relatif tinggi.
Hal ini memberikan tekanan yang cukup besar baik ke Pusat dan Pengelola cabang, yang akhirnya berujung saling menyalahkan ketika Bimbel belum laba.
Untuk meminimalisir masalah-masalah tersebut Kami saat ini sedang Mencoba membuat Cabang Bimbel Virtual khusus untuk Les Privat di Rumah dan Kelas Online dalam bentuk Aplikasi Android.
Konsepnya sederhana Tutor Pasang Jadwal, dan dipilih siswa.
Bagi Anda yang berminat Membuat Cabang Bimbel Virtual ini, Kami membuka kerjasama per Kecamatan
1. 15 juta untuk Satu Kecamatan di Jabotabek dan Ibu Kota Propinsi
2. 10 juta untuk Satu Kecamatan di Kabupaten.
Silahkan download Aplikasinya di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.aqila.goprivate
WA 081391005464
Sebagai perbandingan, berikut Asusmi Biaya Membangun Cabang Bimbel Biasa (offline)
Meja Front Offile 1 jt
Laptop + printer 4 jt
ATK 500 rb
Banner + stand 1,5 jt
Brosur 1 jt
Biaya sebar Brosur 2 jt
Pembuatan 3 ruang kelas
33 kursi (2nd) = 9,9 jt
3 papan tulis 1 jt
cat ulang dan layout 2 jt
Kontrak 1 tahun 8 jt
Total 31 jt
Itu hitungan besar, tentu saja bisa di minimalisir dengan menggunakan laptop second, stand banner buat sendiri pakai rumah sendiri dll.