Modul SMP, Latihan Soal Bahasa Indonesia kelas 7

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara tepat tanpa harus melihat teks!
1.      Cerita tentang Orang-orang Buta dan Seekor Gajah itu pada mulanya diceritakan oleh ….
         A. Sang raja di India
         B. Sang Budha
         C. pegawai Istana
         D. tersebar begitu saja dari mulut ke mulut
2.      Cerita “Orang-orang Buta dan Seekor Gajah” itu pada mulanya diceritakan sebagai salah satu bentuk ….
         A. ajaran Sang Budha
         B. hiburan Raja
         C. humor
         D. lelucon dari mulut ke mulut
3.      Tujuan utama Cerita Orang-orang Buta dan Seekor Gajah itu diciptakan adalah untuk menyadarkan kita agar ….
         A.     tidak main hakim sendiri
         B.     tidak saling berselisih mempersoalkan kebenaran ajarannya dan memandang ajaran lain salah
         C.     tidak suka mempermainkan binatang yang dianggap suci.
         D.     tidak mudah diadu domba oleh orang yang tidak bertanggung jawab
4.      Pernyataan berikut manakah yang sesuai dengan teks tersebut?
         A.     Ilmuwan meyakini bahwa kemayoritasan memainkan peranan, sehingga
                  mayoritas cenderung sebagai sebuah kebenaran.
         B.     Kelima orang buta itu membandingkan seekor gajah dengan gelondongan kayu, batang kayu yang bulat dan halus, panci besar, dan sebuah balon.
         C.     Kita harus mengambil sebagian dari keseluruhan sebuah kenyataan.
         D.     Mayoritas bukanlah sebuah kebenaran.
5.      Kesalahan apakah yang dibuat oleh orang-orang buta?
         A.     Soal kualitas dari penjelasannya yang tidak masuk akal.
         B.     Mereka saling memaksakan kehendaknya, seolah jawabannyalah yang paling benar.
         C.     Karena pada dasarnya, mereka sejak lahir tidak pernah melihat gajah.
         D.     Karena orang-orang buta itu tak memiliki pengetahuan yang baik.
6.      Simpulan yang paling tepat dari isi bacaan tersebut adalah ….
         A.     tidak menganggap diri paling benar
         B.     orang harus belajar dari kelebihan orang lain
         C.     jika pengetahuan dibagi, pengetahuan tidak akan berkurang melainkan bertambah.
         D.     mayoritas adalah kebenaran
7.      Manakah dari pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk penjelasan dari orang-orang buta mengenai gajah?
         A.     Seorang buta yang telah meraba bagian kakinya membandingkan gajah dengan  gelondong kayu
         B.     Seorang buta yang telah meraba perutnya membandingkannya dengan sebuah balon
         C.     Seorang buta yang telah meraba taringnya membandingkannya dengan sebatang kayu yang bulat dan halus
         D.     Seorang buta yang telah meraba belalainya membandingkannya dengan sebuah tali.
8.      Kejadian dalam cerita tersebut dapat diidentikkan dengan perilaku kita, kecuali ….
         A. hanya mengambil sebagian dari keseluruhan sebuah kenyataan
         B. hanya memahami sebagian dari kekompleksan sebuah kenyataan
         C. hanya memaegang sebuah pengertian yang terbatas dari seluruh kenyataan
         D. hanya ingin selalu dihargai dan menghargai orang lain
9.      Penulis cerita yang berjudul “Orang-orang Buta dan Seekor Gajah” adalah….
         A. Sankt Augustin
         B. Gendhotwukir
         C. Walter Krahe
         D. S.G Goodrich
10.    Manakah pesan berikut ini yang sesuai dengan cerita Orang-orang Buta dan Seekor Gajah tersebut?
         A. Barang siapa mau berusaha, pastilah ia akan mendapatkan jalan
         B. Setiap manusia harus mau saling bekerja sama
         C. Kemayoritasan merupakan suatu kebenaran
         D. Perbedaan pendapat selalu menyebabkan pertikaian.
Pengertian Membaca Intensif
         Tahukah kamu yang dimaksud dengan teknik membaca intensif? Kegiatan membaca yang dilakukan dengan tujuan menelaah dan memahami secara mendalam dan utuh suatu teks dikenal dengan nama teknik membaca intensif. Teknik membaca intensif dapat dilakukan untuk teks fiksi maupun teks nonfiksi. Cerita anak merupakan jenis cerita fiksi.
Latihan
Bacalah kutipan cerita anak di bawah ini dengan teknik membaca intensif! Sambil membaca, buatlah ringkasan ceritanya!
Bermain Curang
Kelas jadi hiruk pikuk. Tepuk tangan terdengar menggema ketika Antok menerima hadiah dari Pak Efendi sebagai pemenang lomba kaligrafi. Anakanak yang duduknya berjejer di belakang, meneriaki Antok dengan lantang. Antok hanya tersenyum mendengar pujian dari beberapa temannya. Ia merasa bangga. Namun, ada sesuatu yang disembunyikan dalam kemenangannya. Semua ini hanya dia yang tahu.
Bel istirahat berbunyi. Antok mengajak beberapa anak pergi ke kantin Bu Iyah. Antok akan mentraktir mereka atas kemenangan yang diraihnya. “Ayolah, kalian makan apa yang kalian suka. Tidak usah sungkansungkan,”kata Antok merasa bahagia.
Di tempat lain, Ali sedang memerhatikan Antok bersama kawankawannya. Mereka tampaknya bersenang-senang di kantin Bu Iyah. Padahal, Ali tahu tentang semuanya. Ia tahu, kemenangan yang diraih Antok hanyalah semu belaka. Dalam lomba tersebut, Antok bermain curang.
“Hai Ali, kenapa kamu ada di sini? Kenapa tidak bergabung dengan mereka?” tanya Ramelan menepuk pundak Ali. Ali sedikit terkejut melihat kedatangan sahabatnya itu.
“Undangannya terbatas, Lan.”
“Aku jadi heran, masak sih kamu tidak diajak oleh Antok untuk makanmakan atas kemenangan yang diraihnya. Kamu kan teman sebangkunya, Ali!”
Ali terdiam sesaat. Seolah ada sesuatu yang dipikirkan olehnya.
“Ada apa, Al? Tiba-tiba wajah kamu pucat. Kamu sakit?” Ramelan merasa heran ketika menangkap perubahan itu.
Ali menggeleng. Entah mengapa, tiba-tiba saja Ali tidak bisa berdusta pada Ramelan. “Lan, sebenarnya kemenangan Antok dalam perlombaan itu karena dia berbuat curang,” kata Ali berterus terang.
“Maksudmu?” Ramelan tertawa terbelalak sekaligus merasa penasaran dengan pernyataan sahabatnya.
“Ya. Dalam perlombaan itu sebenarnya yang membuat kaligrafi adalah kakaknya!”
“Dari mana kamu tahu, Al?”
Aku melihatnya sendiri ketika bermain ke rumah Antok. Dia memintaku untuk merahasiakannya pada orang lain.”
Kedua anak itu terdiam beberapa saat. Ramelan tidak menyangka kalau Antok akan seberani itu berbuat curang dalam perlombaan.
“Jadi, karena itu kamu tidak mau bergabung dengan mereka?” kata Ramelan memecah kebisuan itu.
“Aku tidak bisa menyimpan kebohongan terus-menerus, Lan. Kalau aku diam, berarti aku ikut andil mengotori dalam perlombaan itu. Makanya, aku berbagi cerita ini pada kamu, agar aku tidak terus-menerus dihantui perasaan bersalah!”
“Berarti kemenangan Antok tidak murni!” kata Ramelan.
Keesokan harinya, berita itu begitu cepatnya tersebar dari mulut ke mulut. Akhirnya, berita itu menjadi rahasia umum. Sebenarnya, tidak sedikit anakanak yang mudah percaya dengan desas-desus itu. Selama ini, mereka mengenal Antok sebagai anak yang baik. Rasanya tidak mungkin, Antok melakukan perbuatan securang itu.
“Hari ini ada tugas keterampilan untuk kalian,” kata Pak Efendi pagi itu di depan kelas. “Bapak harap, tugas ini dikerjakan di dalam kelas.” Anak-anak mendadak sontak mendengung seperti suara kumbang.
“Tugas apa lagi, Pak?” protes Baskoro yang duduknya paling belakang.
“Membuat tulisan kaligrafi!”
Antok, yang duduknya sebangku dengan Ali, terkejut bukan main. Bukan karena apa, tetapi selama ini Antok memang tidak bisa menulis Arab. Padahal, tempo hari dialah yang telah memenangkan perlombaan itu. Keringat dingin membasahi badan Antok.
Di dalam kelas, Pak Efendi mondar-mandir mengawasi muridnya. Sesampainya di bangku Antok, Pak Efendi memerhatikannya. Ia salah tingkah.Keringatnya makin bercucuran membasahi keningnya.
“Ada apa dengan kamu, Antok? Kamu sakit?” tanya Pak Efendi.
Antok menggeleng, tetapi tidak bisa berdusta pada Pak Efendi.
“Saya… saya tidak bisa mengerjakannya, Pak,” katanya dengan jujur.
           “Lho, bukankah dalam perlombaan itu, kamu yang menang?” Tanya Pak Efendi heran.
“Tapi… tapi yang membuat kaligrafi itu bukan saya, Pak.”
“Lalu, siapa yang membuatnya?”
“Kakak saya.”
Anak-anak yang mendengar pengakuan Antok, jadi terkejut. Mereka tak menyangka, kalau Antok akan berbuat curang dalam perlombaan itu. Kelas jadi ramai. Sebagian anak-anak memaki Antok. Antok pun jadi malu sendiri. Wajahnya tampak pucat. Ingin rasanya dia menangis.
“Sudah, sudah, kalian jangan ramai! Kejadian ini peringatan buat kalian semua. Bukankah tempo hari Bapak sudah bilang, siapa pun yang berbuat curang pasti akan menanggung akibatnya!” kata Pak Efendi.
Anak-anak terdiam, tetapi pandangan mereka sinis ke arah Antok. Antok sendiri menundukkan wajahnya. Malu sekali karena kecurangannya terbongkar.
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan isi cerita anak Bermain Curang yang telah kamu baca!
1.      Antok adalah tokoh yang menang dalam lomba penulisan kaligrafi, tetapi kemenangan tersebut diraih karena kecurangannya. Bagaimana pendapatmu tentang pernyataan tersebut?
2.      Bagaimana sifat Ali? Apakah ia tokoh yang suka berdusta?
3.      Siapa tokoh yang akhirnya dapat membongkar kecurangan Antok?
4.      Apa tujuan penulisan cerita tersebut? Jelaskan menurut pendapatmu!

5.      Nilai moral apa yang kamu peroleh setelah membaca cerita tersebut? Jelaskan menurut pendapatmu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.