Tulang Anggota Gerak

  1. Tulang Anggota Gerak

Tulang anggota gerak terdiri atas dua bagian, yaitu tulang lengan (tulang anggota gerak atas) dan tulang kaki (tulang anggota gerak bawah).

            a)   Tulang Lengan

Tulang lengan tersusun oleh:

1)   Bagian atas yang membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.

2)   Bagian bawah yang membentuk sendi engsel dengan tulang hasta dan tulang pengumpil.

3)   Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.

4)   Tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan tangan. Tulang pangkal tangan ini berjumlah 8 buah.

5)   Tulang tapak tangan berjumlah 5 buah.

6)   Tulang ruas-ruas jari tangan sebanyak 14 buah. Antara ruas satu dengan yang lain dihubungkan dengan sendi engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.

     

      b)   Tulang kaki

Tulang kaki terdiri atas:

1)   Tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti tombol dan membentuk sendi peluru dengan tulang panggul.

2)   Tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi engsel dengan tulang paha serta mempunyai tonjolan pada ujung bagian bawahnya yang disebut dengan mata kaki dalam.

3)   Tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Pada bagian bawah tulang terdapat mata kaki luar. Tulang betis berfungsi sebagai tempat melekatnya otot kaki.

4)   Tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.

5)   Tulang pangkal kaki, berjumlah 7 buah. Tulang pangkal kaki ini antara satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan pengikat yang membentuk suatu susunan. Tulang yang terbesar berguna untuk tulang loncat dan tulang tumit.

6)   Tulang tapak kaki, sebanyak 5 buah membentuk telapak kaki

7)   Ruas-ruas jari kaki, tersusun dari 14 ruas tulang

Bentuk Tulang

Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.

  1. Tulang Pipa

Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.

  1. Tulang Pendek

Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.

  1. Tulang Pipih

Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.

  1. Tulang tidak Beraturan

Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.

 

  1. Persendian

Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.

  1. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
  2. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
  3. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.

 

Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

a.         Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.

b.         Sendi engsel, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah. Contoh: Persendian pada siku

c.         Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.

d.        Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contoh: Persendian pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.

e.         Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.